1. Jaringan Kolenkim
Fungsi jaringan kolenkim adalah sebagai jaringan penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dan bentuknya memanjang serta umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak teratur. Penebalan dinding terutama terjadi pada sudut-sudutnya dan terdiri atas bahan selulosa yang tebal. Jaringan kolenkim hanya memiliki dinding primer yang lunak lentur, dan tidak berlignin. Isi selnya dapat mengandung tanin dan kloroplas. Kolenkim dapat dijumpai pada batang, daun, bunga, dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahari juga dapat dijumpai kolenkim.a. Ciri-ciri Jaringan Kolenkim
Secara lebih jelas, ciri-ciri jaringan kolenkim dapat diidentifikasi sebagai berikut:- Sel kolenkim berbentu memanjang sejajar pusat organ yang ditempatinya.
- Dinding sel tidak mengandung lignin, tapi mengandung pektin, selulosa, dan hemiselulosa.
- Beberapa sel kolenkim memiliki kloroplas sehingga juga dapat berfungsi menunjang fotosintesis.
- Pada dinding sel kolenkim biasanya mengalami penebalan setempat.
Berdasarkan bentuk penebalan dan letaknya, jaringan kolenkim dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu kolenkim angular, kolenkim lamellar, kolenkim annular, dan kolenkim lakunar.
Jaringan sklerenkin terdiri atas serabut sklerenkim (serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut sklerenkim memiliki bentuk yang panjang, ramping, dan terdapat dalam bentuk untaian atau lingkaran. Serabut sklerenkim dapat ditemukan pada serat rami, Agave, dan Hibiscus sabdariffa. Sementara itu, sklereid berukuran lebih pendek dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Adapun sklereid sebetulnya dapat ditemukan pada semua bagian tumbuhan terutama kulit kayu, pembuluh tapis, dan biji. Pada tempurung kelapa hampir seluruhnya terdiri atas sklereid. Sel-sel batu pada buah dapat memberikan ciri khas, misalnya struktur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir atau butiran berpasir pada daging buah jambu biji.
Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa serta sebagai pelindung bagian-bagian atau organ lunak yang ada di dalamnya, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji jarak, dan buah kenari.
Demikianlah pemaparan sekilas mengenai jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkimsebagai jaringan penguat pada tumbuhan. semoga dengan pembahasan kedua jaringan tersebut mulai dari pengertian, macam, ciri, dan fungsinya, pemahaman kita terhadap bab jaringan penyusun tumbuhan semakin lebih baik.
- Kolenkim angular (sudut) adalah jaringan kolenkim yang mengalami penebalan di bagian-bagian sudutnya. Jaringan kolenkim ini dapat ditemukan pada daun-daunan, misalnya daun tanaman seledri.
- Kolenkim lamellar (tangensial) adalah jaringan kolenkim mengalami penebalan di bagian dinding sel yang tangensial atau menjalar saja. Jaringan ini menopang kekuatan lapisan luar struktur tanaman, seperti pada batang atau daun.
- Kolenkim annular adalah jaringan kolenkim yang dinding selnya menebal dengan rata. Macam jaringan kolenkim satu ini merupakan jenis yang paling langka. Kita hanya dapat menjumpainya pada daun wortel dan beberapa tanaman merambat.
- Kolenkim lakunar (lacunate) adalah jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada permukaan ruang antar sel.
2. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.Jaringan sklerenkin terdiri atas serabut sklerenkim (serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut sklerenkim memiliki bentuk yang panjang, ramping, dan terdapat dalam bentuk untaian atau lingkaran. Serabut sklerenkim dapat ditemukan pada serat rami, Agave, dan Hibiscus sabdariffa. Sementara itu, sklereid berukuran lebih pendek dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Adapun sklereid sebetulnya dapat ditemukan pada semua bagian tumbuhan terutama kulit kayu, pembuluh tapis, dan biji. Pada tempurung kelapa hampir seluruhnya terdiri atas sklereid. Sel-sel batu pada buah dapat memberikan ciri khas, misalnya struktur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir atau butiran berpasir pada daging buah jambu biji.
Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa serta sebagai pelindung bagian-bagian atau organ lunak yang ada di dalamnya, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji jarak, dan buah kenari.
Demikianlah pemaparan sekilas mengenai jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkimsebagai jaringan penguat pada tumbuhan. semoga dengan pembahasan kedua jaringan tersebut mulai dari pengertian, macam, ciri, dan fungsinya, pemahaman kita terhadap bab jaringan penyusun tumbuhan semakin lebih baik.
No comments:
Post a Comment